Zobisnis.COM – Penjelasan mengenai masalah pokok klasik dan modern serta arus lingkar ekonomi selalu erat huungannya dengan bagaimana manusia bisa mengolah sumber daya yang ada.
Manusia pada hakikatnya tidak akan pernah puas apabila selalu mengikuti kehendaknya. Tetapi hal ini janganlah menjadi boomerang untuk kehidupan anda.
Pada kenyataannya banyak orang yang memiliki penghasilan namun untuk biaya pengeluaran lebih tinggi dari yang didapatkan seperti ada pepatah “Besar pasak daripada tiang”.
3 Macam permasalahan ekonomi yang sering di hadapai manusia
Setiap individu, masyarakat, perusahaan bahkan pemerintahan pada suatu negara yang merupakan golongan berkembang pun mengalami permasalahan pokok ekonomi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan.
Permasalahan yang muncul dari tahun ke tahun ini ada 3 (tiga) macam dimana antara satu dengan yang lain saling memiliki kaitan yang tidak ada habisnya.
#1 Barang apa dan seberapa banyak akan di produksi
Jenis produk yang akan dihasilkan oleh masyarakat banyak pilihan yang bisa dikerjakan, apakah dalam bentuk jasa ataupun barang serta berapa kuantitas yang harus diproduksi.
Sebagai pihak yang memproduksi tentunya juga memikirkan keuntungan yang bisa diraih sebanyak mungkin supaya tetap bisa eksis sampai kapanpun sebagai produsen.
Jenis barang yang bisa dihasilkan seperti penggunaan tanah apakah akan digunakan sebagai lahan untuk memproduksi bahan komoditas pangan seperti padi, ubi, jagung, kopi atau bahkan khusus hanya untuk buah-buahan.
Bisa juga lahan keperuntukkannya untuk komersial seperti dirancang untuk dibentuk perumahan, ruko, perkantoran, gedung bertingkat dll.
Hal ini semua digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pokok yang menyangkut pangan (makanan), sandang (pakaian), papan (tempat tinggal).
Baca juga artikel terkait tentang cara menerapkan efisiensi modal usaha perusahaan serta ulasan lainnya mengenai analisa masalah produk yang sepi pembeli.
#2 Bagaimana langkah proses produksi
Setelah ada pilihan yang pasti mengenai jenis dan jumlah barang atau jasa yang akan dihasilkan, selanjutnya harus dirancang mengenai cara dan langkah memproduksinya.
Untuk menjawab pertanyaan cara produksi, ditentukan terlebih dahulu jenis produk apakah yang akan dihasilkan.
Cara ini bisa dilakukan secara masal dengan padat modal (intensifikasi modal) artinya proses dalam menghasilkan membutuhkan modal yang cukup dan padat karya (intensifikasi tenaga) atau dalam proses produksi membutuhkan karyawan yang cukup banyak.
Semua ini harus berdasarkan analisa yang akurat terlebih dahulu agar tercipta secara efektif dan efisien.
#3 Kepada siapa barang tersebut di distribusikan
Setelah diputuskan bagaimana cara produksi, masalah selanjutnya adalah untuk siapa barang atau jasa yang dihasilkan ini akan bermanfaat tepat sasaran serta bagaimana cara mendistribusikan barang atau jasa yang dihasilkan kepada masyarakat.
Dengan pendistribusian yang tepat maka produksi ini akan terus berjalan.
Sehingga dalam permasalahan kali ini juga diperlukan pemikiran langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam upaya hasil produksi dapat tersalurkan dari produsen kepada masyarakat sehingga bermanfaat dan di sisi produsen tidak menimbun barang dalam jumlah besar.
Tiga masalah ini sangat mendasar dan umum terjadi pada semua corak perekonomian kehidupan masyarakat dan negara, namun berbagai sistem perekonomian yang ada dalam kehidupan manusia selalu berusaha mencari solusi untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut.
Penjelasan tentang arus lingkar kegiatan ekonomi
Arus lingkaran kegiatan ekonomi digunakan untuk memperoleh gambaran sederhana secara menyeluruh mengenai kegiatan pelaku ekonomi meliputi pihak yang bertindak sebagai pembeli atau konsumen (firms) dan pihak yang berfungsi sebagai produsen (household).
Kemudian 3 (tiga) kegiatan ekonomi antara lain produksi (kegiatan menghasilkan), distribusi (penyaluran) dan konsumsi (menggunakan dana tau memakai barang atau jasa).
Semuanya ini memiliki hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya. Arus lingkar ini memiliki 3 (tiga) model untuk memaparkan kegiatan ekonomi yang terjadi dalam perekonomian yaitu perekonomian sederhana, perekonomian tertutup dan perekonomian terbuka dan semua dijelaskan di bawah ini :
#1 Perekonomian sederhana
Arti dari perekonomian sederhana ini sangat mudah yaitu gambaran yang melibatkan hanya antara 2 (dua) pelaku kegiatan ekonomi meliputi rumah tangga keluarga dan perusahaan saja.
Ciri-ciri rumah tangga keluarga dan perusahaan dalam perekonomian sederhana yaitu :
- Tidak terdapat aktifitas apapun yang berhubungan dengan perekonomian yang dilakukan oleh pemerintah dan juga kegiatan perdagangan ke luar negeri
- Tidak ada aktifitas menabung dalam tiap rumah tangga akibat pendapatan yang diterima selalu habis untuk membeli barang dan jasa saja
- Produsen tidak mempunyai stok penyediaan barang sebab produsen menjual semua barang yang diproduksi tanpa ada sisa
- Produsen membayar upah kepada seluruh sumber daya yang dibutuhkan dalam keseluruhan proses produksi dari hasil keseluruhan penjualan produsen
- Produsen tidak melakukan penanaman modal atau penyesuaian terhadap barang-barang modal yang dimiliki dari waktu ke waktu yang telah berjalan
Dari penjelasan di atas, arus lingkaran ekonomi merupakan kegiatan yang selalu berputar tidak ada henti dalam siklusnya baik dari warga masyarakat sebagai pemberi tenaga untuk proses produksi dan mereka mendapatkan penghasilan atas tenaga yang telah mereka berikan.
Serta produsen yang menghasilkan barang atau jasa mendapatkan penghasilan dari masyarakatnya karena masyarakat melakukan pembelanjaan terhadap barang yang dihasilkan produsen.
Simak juga ulasan menarik lainnya tentang cara melakukan analisa studi kelayakan bisnis serta artikel terkait mengenai peran dan fungsi akuntansi dalam dunia bisnis.
#2 Hubungan pemerintah dengan rumah tangga dan perusahaan
Perlu untuk diketahui bahwa pemerintah tidak boleh melakukan kegiatan jual beli jasa sama sekali karena sebagai pelaku ekonomi nasional dimana produksi yang dihasilkan cenderung berupa jasa untuk kepentingan umum.
Meskipun tidak bisa diperdagangkan secara langsung, pemerintah tetap menggunakan rumah tangga keluarga atau konsumen dan perusahaan sebagai produsen.
Contoh hasil produksi pemerintah adalah jasa pendidikan berupa dibangunnya fasilitas pendidikan atau adanya perpustakaan besar di setiap kota, kesehatan dengan adanya BPJS, hankam seperti polisi atau TNI yang selalu siap sedia apabila terjadi hal yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat, transportasi umum berupa kereta, bus, dll.
Meskipun tidak memperdagangkan, pemerintah pun juga memiliki pengeluaran yang harus dikeluarkan (government expenditure) untuk membayar barang dan jasa dimana telah digunakan untuk menunjang sistim pemerintahan seperti gaji untuk tenaga kerja pegawai negeri, pembelian barang seperti bus, kereta, mobil untuk menunjang operasional pegawai pemerintahan, barang untuk keperluan para aparat penegak hukum.
Sedangkan penerimaan yang diterima pemerintah berasal dari masyarakat berupa pajak seperti pajak penghasilan, pajak pembelian barang mewah, dan berbagai pajak lainnya.
Pada masyarakat modern, skema untuk menggambarkan arus barang dan jasa serta arus faktor-faktor produksi lebih rumit dibandingkan dalam perekonomian sederhana.
Karena diperlukan tambahan satu unsur lagi yaitu masyarakat luar negeri untuk dapat memperoleh gambaran secara lebih lengkap.
#3 Hubungan ekonomi dengan masyarakat luar negeri
Dalam era globalisasi, hampir tidak ada negara yang tertutup sama sekali terhadap hubungan perdagangan antar negara.
Sebagai contohnya adalah masyarakat Indonesia tidak hanya menjual produk yang dihasilkan hanya untuk konsumsi penduduk dalam negeri saja melainkan juga dijual ke luar negeri agar bisa dinikmati oleh penduduk negara lain.
Dengan adanya kegiatan penjualan ke luar negeri atau yang disebut dengan ekspor maka akan memberikan arus hubungan dengan masyarakat di luar Indonesia.
Mata uang dari setiap negara berbeda namun hal ini tidak menjadi masalah karena dari setiap uang (valuta asing) yang dibayarkan menurut kurs saat itu nantinya akan ditukar dengan mata uang dalam negeri sendiri, inilah yang juga menjadikan adanya arus ekonomi ekspor
Tidak hanya kegiatan memperdagangkan barang atau jasa ke luar negeri saja, namun masyarakat dalam negeri pun juga memerlukan produk yang dihasilkan dari negara lain untuk menunjang kehidupannya.
Sehingga adanya pengiriman barang atau jasa dari luar negeri menuju ke dalam negeri sendiri dan selalu ada transaksi pembayaran membuat terciptanya arus ekonomi impor.
Dari kegiatan di atas baik membeli atau menjual barang atau jasa dari dalam ke luar negeri bahkan sebalikya, beserta adanya traksaksi pembayaran dengan menggunakan masing-masing mata uang, maka hal ini lah yang akan menciptakan arus lingkaran ekonomi ekspor-impor yang selalu berputar dan terus berjalan dari waktu ke waktu.