Tips Cerdas Mengelola Keuangan Untuk Memulai Investasi Reksa Dana

Zobisnis.COM – Sekarang ini orang orang semakin memahami betapa pentingnya mengelola keuangan dan investasi reksa dana untuk mempersiapkan masa depan mereka. Namun yang menjadi masalahnya saat ini adalah bagaimana cara mengelola keuangan yang baik sebelum berinvestasi reksa dana?

Perlu anda ketahui bahwa dalam investasi reksa dana ada yang namanya prinsip sehat keuangan dahulu.

Dalam hal ini maksudnya adalah untuk berinvestasi di reksa dana seseorang diharapakan untuk memiliki kondisi keuangan yang sehat terlebih dulu. Untuk mengenali kondisi keuangan yang sehat anda perlu untuk mengetahui beberapa ciri cirinya yakni:

  1. Tidak memiliki hutang Kredit Tanpa Agunan (KTA) dan Kartu Kredit
  2. Memiliki perlindungan asuransi yang memadai
  3. Maksimal besarnya cicilan per bulannya adalah 30 persen
  4. Memiliki dana darurat

Hal ini diperlukanan karena dalam investasi reksa dana mengandung fluktuasi harga.

Semakin agresif produk yang anda pilih maka akan semakin agresif pula fluktuasi harganya. Dengan begitu ketika kondisi keuangan anda memang telah benar benar sehat maka diharapkan seorang investor akan lebih siap dalam menghadapi keadaan tersebut.

Selain istilah di atas ada juga dengan istilah siap menghadapi resiko maksudnya dalam hal ini adalah jangan sampai karena ada kebutuhan uang mendadak investasi yang baru anda jalankan setengahnya saja harus terpaksa dicairkan.

Perlu anda ketahui bahwa investasi reksa dana yang berbasis saham jangka pendek belum tentu akan mendatangkan keuntungan.

Idealnya memang seorang calon investor, sebelum melakukan investasi di reksa dana diharapkan memiliki kondisi keuangan yang sangat baik terlebih dahulu. Namun kenyataannya tidak demikian, tidak jarang kondisi keuangan yang mereka miliki  masih jauh dari kata baik. Inilah yang akhirnya kemudian membuat daya tahan mereka kurang begitu kuat.

Untuk itulah kenapa para investor ataupun yang masih calon investor diharapkan untuk belajar terlebih dahulu mengenai cara pengelolaan keuangan yang baik.

Perlu anda ketahui bahwa saat ini telah tersedia sertifikasi perencanaan keuangan seperti halnya CFP (Certified Financial Planner) atau QWP (Qualified Wealth Planner) di mana dengan ini investor bisa belajar lebih intensif mengenai perencanaan keuangan.

Mengenai biaya yang harus anda sediakan untuk mengikuti pembelajaran ini bisa sampai belasan juta, memang cukup mahal namun apa yang akan anda pelajari di sana sangatlah sebanding dengan biayanya.

Simak juga ulasan terkait mengenai strategi investasi menguntungkan bagi pemula serta artikel menarik lainnya tentang beberapa keunggulan melakukan investasi emas.

4 Konsep strategi megelola keuangan sebelum terjun dalam investasi reksa dana

Anda akan mempelajari perencanaan keuangan secara komprehensif mulai dari pengelolaan, investasi, perpajakan dan waris. Namun bagi anda yang ingin mempelajari dasarnya terlebih dahulu sebelum terjun ke investasi reksa dana, and bisa menggunakan tips pengelolaan keuangan yang satu ini.

Konsep 10 – 20 – 30 – 40

Dari angka di atas, jika anda jumlahkan maka akan memperoleh nilai 100. Tahap pertama dalam pengelolaan keuangan adalah mengelola pendapatan dan pengeluaran anda.

Umumnya besarnya pendapatan bagi yang sudah memiliki pekerjaan nilainya setiap bulan akan tetap, oleh sebab itu yang perlu dikelola adalah pengeluarannya.

Perlu diketahui bahwa masalah utama yang sering dihadapi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan sebenarnya bukanlah jumlah pendaptan yang kecil, akan tetapi jumlah pengeluaran yang terlalu besar. Sehingga jumlah penghasilan yang besar pun tidak bisa menutupi jumlah pengeluarannya, hal ini disebabkan karena pola hidup masyarakatnya yang terbilang konsumtif.

Dengan adanya masalah seperti masyarakat diharapkan untuk melakukan pengelolaan keuangan yang efektif, sehingga berapapun penghasilannya akan bisa untuk memenuhi kebutuhannya seperti halnya membayar cicilan, persiapan masa depan dan juga untuk kebaikan.

10 Persen untuk alokasi amal dan kebaikan lainnya

Terpenuhinya kebutuhan dunia anda memanglah hal yang sangat penting anda perhatikan, namun kebutuhan akhirat pun juga tidak kalah pentingnya untuk anda pikirkan juga.

Berapapun penghasilan yang anda dapatkan usahakan untuk selalu menyisihkan 10 persen untuk kebutuhan amal.

Kebaikan tidak hanya dilakukan di tempat tempat ibadah saja melainakan bisa anda lakukan kepada orang tua ataupun ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak seperti halnya BPJS Kesehatan.

Dengan membayar iuran BPJS Kesehatan setiap bulannya walaupun pada kenyataannya anda tidak menggunakannya, maka secara tidak langsung anda sudah membantu masyarakat lain yang juga menggunakan BPJS Kesehatan.

20 Persen sebagai rencana masa depan

Untuk persiapan masa depan, anda bisa melakukan berbagai cara mulai dari membentengi diri dengan proteksi asuransi, mempersiapkan dana darurat, merencanakan liburan akhir tahun, mempersiapkan biaya pernikahan, uang muka untuk rumah, biaya pendidikan anak, hingga untuk pensiun di masa tua nanti.

Saking banyaknya hal hal yang anda persiapkan untuk maasa depan, tidak jarang membuat anda bingung mencari duitnya.

Untuk itu bagi anda yang masih dalam tahap awal merintis karir maka biasakanlah diri anda untuk menyisihkan 20 persen dari pendapatan anda untuk persiapan masa depan.

Jika 20 persen yang telah anda sisihkan tersebut masih tidak cukup untuk memenuhi semua alokasinya maka anda bisa memulainya dari hal hal yang menjadi prioritas seperti halnya asuransi jiwa, DP rumah, biaya pendidikan anak dan dana pensiun.

Untuk besaran alokasi dari gaji untuk investasi reksa dana bisa menggunakan porsi ini.

Jika anda rasa jumlah itu masih tidak mencukupi maka anda bisa untuk mengambil kursus atau pun seminar dan kegiatan yang bersifat pengembangan diri juga bisa menggunakan porsi 20 persen dari penghasilan.

Hitunglah untuk jumlah yang akan anda gunakan untuk investasi agar penghasilan anda di masa depan bisa lebih meningkat.

30 Persen anggaran cicilan

Jika melihat dengan semakin mahalnya harga kendaraan dan juga property maka bukan hal yang mustahil untuk tidak memiliki hutang.

Berhutang sesungguhnya bukanlah masalah yang besar jika anda menggunakannya untuk hal hal yang sifatnya produktif seperti halnya kendaraan ataupun untuk sebuah hunian. Selain itu usahakan jika tanggungan anda tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan.

Biasanya angka 30 persen tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk pemberian kredit di bank. Jika angka cicilan melebihi rasio tersebut maka bukan tidak mungkin pengajuan kredit anda akan ditolak.

40 Persen mencukupi kebutuhan sehari hari

Segala kebutuhan sehari hari seperti halnya sikat gigi, pasta gigi, shampoo, sabun langganan internet, bensin dan lain sebagainya semunya membutuhkan biaya tersendiri.

Besaran biaya ini sebenarnya tergantung dari masing masing orangnya. Ada yang bisa memenuhi kebutuhannya dengan standar UMR dan masih bisa menabung. Ada juga yang sudah berkali lipat dari UMR namun masih belum juga bisa menutupi semuanya namun masih saja terlilit hutang.

Untuk itu angka yang bisa anda gunakan sebagai acuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah sekitar 40 persen dari penghasilan anda.

Namun masalahnya gaji yang anda dapatkan setiap bulannya masih belum mencukupi dan masih saja terlilit hutang.

Langkah awal yang bisa anda lakukan adalah dengan mengurangi biaya hidup. Namun jika masih belum cukup juga, anda diharapkan untuk bekerja lebih keras lagi supaya bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dari sebelumnya.

Chabib Azizah
Tidak hanya aktif di bidang pendidikan, Saya juga terlibat dalam berbagai proyek penelitian ekonomi yang mendukung kebijakan publik di Indonesia.
REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here